Post ADS

Pengkaderan Berujung Maut, Mahasiswa UNG Jadi Korban Dugaan Kekerasan

banner 120x600

POROSRAKYAT.ID – Kabar duka kembali menyelimuti Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Seorang mahasiswa jurusan Sejarah ditemukan meninggal dunia usai mengikuti kegiatan pengkaderan salah satu organisasi mahasiswa pecinta alam. Kematian ini memicu dugaan kuat adanya praktik kekerasan dalam proses pengkaderan.

Korban dilaporkan sempat menjalani rangkaian kegiatan, namun setelah kembali ke kos kondisinya menurun drastis. Mulut korban mengalami pembengkakan hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Post ADS Post ADS

“Mulut korban bengkak dan sudah tidak bisa berbicara. Saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah tidak dapat diselamatkan,” ungkap salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Hingga kini pihak kampus maupun aparat penegak hukum belum mengeluarkan keterangan resmi. Meski demikian, sejumlah rekan korban menegaskan bahwa korban sempat mendapat perlakuan keras saat pengkaderan berlangsung.

Tragedi ini menuai kecaman keras dari kalangan mahasiswa dan masyarakat. Mereka menilai praktik kekerasan yang dibungkus dengan nama pengkaderan harus segera dihentikan.

“Tidak ada pengkaderan seharga nyawa. Kegiatan ini seharusnya membentuk karakter dan intelektual, bukan justru melahirkan korban jiwa,” tegas seorang mahasiswa.

Kasus ini kembali menambah daftar hitam kematian mahasiswa akibat dugaan kekerasan dalam kegiatan pengkaderan di Universitas Negeri Gorontalo. Publik mendesak aparat penegak hukum dan pihak kampus untuk segera mengusut tuntas kasus ini, agar tidak ada lagi nyawa mahasiswa yang melayang sia-sia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *